Teknologi Elektrolisis untuk Mempercepat Pembentukan Batu Kapur dalam Pertumbuhan Terumbu Karang

Main Article Content

Winda Purnama Sari
Rosa Liliani

Abstract

Kerusakan terumbu karang telah menjadi masalah global yang serius karena dampaknya terhadap lingkungan dan keberlangsungan hidup manusia. Artikel ini menggunakan metode penulisan dengan analisis literatur dan pengalaman penulis (opini) untuk menjelaskan teknologi elektrolisis yang dapat digunakan untuk mempercepat pembentukan batu kapur dan pertumbuhan terumbu karang. Teknologi ini didasarkan pada elektrolisis air laut untuk mengendapkan karbonat kalsium (batu kapur) pada rangka baja besar yang berfungsi sebagai anoda dan katoda (elektroda) dan memberikan struktur awal pada terumbu karang baru. Meskipun elektrolisis tidak terjadi pada proses pembentukan endapan kapur di laut secara alami, teknologi ini dapat mempercepat proses terjadinya batu kapur yang sangat kuat dan sulit larut dalam air, yang dapat digunakan sebagai tempat pertumbuhan karang. Pemilihan teknologi yang tepat tergantung pada kondisi dan sumber daya yang tersedia, serta tujuan dari proses pembentukan batu kapur itu sendiri. Oleh karena itu, teknologi elektrolisis dapat menjadi alternatif yang menarik untuk memperbaiki kerusakan terumbu karang dan mengembalikan keberlangsungan hidup laut.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Purnama Sari, W., & Liliani, R. (2023). Teknologi Elektrolisis untuk Mempercepat Pembentukan Batu Kapur dalam Pertumbuhan Terumbu Karang. Bincang Sains Dan Teknologi, 2(01), 41–47. https://doi.org/10.56741/bst.v2i01.296
Section
Articles
Author Biographies

Winda Purnama Sari, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Winda Purnama Sari, M.Pd. adalah seorang akademisi di Universitas Muhammadiyah Bangka-Belitung yang memiliki latar belakang pendidikan S1 di Pendidikan Biologi dari Universitas Ahmad Dahlan dan berhasil menyelesaikan pendidikan magister di bidang yang sama di Universitas Negeri Yogyakarta. Winda memiliki minat riset yang luas, meliputi teknologi pembelajaran, ekologi dan konservasi, STEM, dan TPACK. Selama ini telah melakukan pengembangan teknologi untuk mendukung pembelajaran, konservasi alam, dan pengembangan kurikulum. (email: winda.purnamasari@unmuhbabel.ac.id).

Rosa Liliani, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung

Rosa Liliani, M.Si. adalah seorang akademisi di Universitas Muhammadiyah Bangka-Belitung. Memiliki latar belakang pendidikan S1 di Pendidikan Biologi dari Universitas Ahmad Dahlan dan berhasil menyelesaikan pendidikan magister di bidang yang sama di Universitas Brawijaya pada tahun 2017. Dengan minat riset pada perairan, Rosa Liliani mungkin telah melakukan penelitian yang berkaitan dengan ekosistem perairan dan organisme yang hidup di dalamnya. (email: rosaliliani9494@gmail.com).

Received 2023-03-01
Accepted 2023-03-07
Published 2023-04-02

Plaudit

References

K. De, M. Nanajkar, S. Mote, and B. Ingole, “Coral damage by recreational diving activities in a Marine Protected Area of India: Unaccountability leading to ‘tragedy of the not so commons,’” Mar. Pollut. Bull., vol. 155, 2020, doi: 10.1016/j.marpolbul.2020.111190.

P. W. Purnomo, F. Purwanti, and D. S. Akhmad, “Coral Reef Conditions At the Snorkeling Spots of the Karimunjawa National Park, Indonesia,” Ribar. Croat. J. Fish., vol. 80, no. 2, pp. 77–86, 2022, doi: 10.2478/cjf-2022-0008.

Z. A. Harahap and I. E. Susetya, “Marine ecotourism potential in unggeh island tapanuli tengah regency, north sumatra, indonesia,” J. Ilm. Perikan. dan Kelaut., vol. 12, no. 2, pp. 250–262, 2020, doi: 10.20473/jipk.v12i2.17940.

D. Susiloningtyas, T. Handayani, and A. N. Amalia, “The Impact of Coral Reefs Destruction and Climate Change in Nusa Dua and Nusa Penida, Bali, Indonesia,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 145, no. 1, 2018, doi: 10.1088/1755-1315/145/1/012054.

R. Renggong, A. H. Hamid, and Y. Yulia, “Investigating law enforcement for coral reef conservation of the Spermonde Archipelago, Indonesia,” Asian J. Conserv. Biol., vol. 11, no. 1, pp. 3–11, 2022, doi: 10.53562/ajcb.61904.

W. Adi, I. Akhrianti, and M. Hudatwi, “Coral reef monitoring in Panjang Island, Central Bangka,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 926, no. 1, 2021, doi: 10.1088/1755-1315/926/1/012099.

W. Lazuardi, R. Ardiyanto, M. A. Marfai, B. W. Mutaqin, and D. W. Kusuma, “Coastal reef and seagrass monitoring for coastal ecosystem management,” Int. J. Sustain. Dev. Plan., vol. 16, no. 3, pp. 557–568, 2021, doi: 10.18280/IJSDP.160317.

P. F. Rachmawati and R. Puspasari, “Population parameters of several groupers (Famili Serranidae) in Labuan Bajo waters, East Nusa Tenggara,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 919, no. 1, 2021, doi: 10.1088/1755-1315/919/1/012001.

S. Siriwong, J. D. True, and S. Piromvarakorn, “Number of tourists has less impact on coral reef health than the presence of tourism infrastructure,” Songklanakarin J. Sci. Technol., vol. 40, no. 6, pp. 1437–1445, 2018, doi: 10.14456/sjst-psu.2018.175.

N. Zurba, “Pengenalan Terumbu Karang Sebagai Pondasi Utama Laut Kita,” Unimal Press, p. 128, 2019.

F. M. Kanchiralla, S. Brynolf, E. Malmgren, J. Hansson, and M. Grahn, “Life-Cycle Assessment and Costing of Fuels and Propulsion Systems in Future Fossil-Free Shipping,” Environ. Sci. Technol., vol. 56, no. 17, pp. 12517–12531, 2022, doi: 10.1021/acs.est.2c03016.

P. Wulandari et al., “The health status of coral reef ecosystem in Taka Bonerate, Kepulauan Selayar Biosphere Reserve, Indonesia,” Biodiversitas, vol. 23, no. 2, pp. 721–732, 2022, doi: 10.13057/biodiv/d230217.

L. Daris, A. N. A. Massiseng, M. E. Fachri, J. Jaya, and S. Zaenab, “The impact of fishermen’s conflict on the sustainability of crab (Portunus pelagicus) resources in the coastal areas of Maros District, South Sulawesi, Indonesia,” Biodiversitas, vol. 23, no. 10, pp. 5278–5289, 2022, doi: 10.13057/biodiv/d231037.

E. K. Eastwood, D. G. Clary, and D. J. Melnick, “Coral reef health and management on the verge of a tourism boom: A case study from Miches, Dominican Republic,” Ocean Coast. Manag., vol. 138, pp. 192–204, 2017, doi: 10.1016/j.ocecoaman.2017.01.023.

L. Margheritini et al., “Innovative Material Can Mimic Coral and Boulder Reefs Properties,” Front. Mar. Sci., vol. 8, no. June, pp. 1–10, 2021, doi: 10.3389/fmars.2021.652986.

N. Y. Puspita, T. Windayani, and A. A. Swantoro, “Indonesia’s Responsibility for Coral Reef Damage in Kepulauan Seribu,” Mimb. Huk., vol. 25, no. 2, pp. 338–351, 2013.

L. D. Ellis, A. F. Badel, M. L. Chiang, R. J. Y. Park, and Y. M. Chiang, “Toward electrochemical synthesis of cement—An electrolyzer-based process for decarbonating CaCO3 while producing useful gas streams,” Proc. Natl. Acad. Sci. U. S. A., vol. 117, no. 23, pp. 12584–12591, 2020, doi: 10.1073/pnas.1821673116.

D. H. Ndahawali, S. Hamel, and D. Ticoalu, “Rancang Bangun Struktur Biorock Dengan Sumber Energi Tenaga Surya,” vol. 13, no. 1, pp. 3–11, 2016.

Y. Cheng, Q. Zhang, Z. Zhu, W. Tu, Y. Cheng, and P. Skeldon, “Potential and morphological transitions during bipolar plasma electrolytic oxidation of tantalum in silicate electrolyte,” Ceram. Int., vol. 46, no. 9, pp. 13385–13396, 2020, doi: 10.1016/j.ceramint.2020.02.120.

M. Kaseem, T. Hussain, S. H. Baek, and Y. G. Ko, “Formation of stable coral reef-like structures via self-assembly of functionalized polyvinyl alcohol for superior corrosion performance of AZ31 Mg alloy,” Mater. Des., vol. 193, p. 108823, 2020, doi: 10.1016/j.matdes.2020.108823