Komparasi Sistem Pendidikan Finlandia dan Singapura Studi dalam Meningkatkan Reputasi Sistem Pendidikan di Indonesia Section Articles

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Eni Fitria

Abstract

Keberhasilan sistem pendidikan di Finlandia telah diakui oleh dunia, tidak jauh berbeda dengan keberhasilan sistem pendidikan di Singapura yang berhasil menjadi negara terbaik di ASEAN dalam bidang pendidikan. Dua negara tersebut mempunyai pendidikan yang lebih maju daripada Indonesia. Oleh karena itu, hal tersebut menyoroti penelitian ini. Tujuan penelitian ini membahas tentang komparasi sistem pendidikan di Finlandia dan Singapura yang dijadikan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan reputasi sistem pendidikan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (library research). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa strategi yang tepat untuk memajukan kualitas pendidikan di Indonesia dengan cara, peningkatan kualitas guru, sistem pendidikan dengan kesetaraan serta keadilan seluruh masyarakat, pengembangan skill siswa dan mengurangi beban belajar yang tinggi.

Keywords:

Finlandia, Indonesia, Mutu Pendidikan, Singapura, Sistem Pendidikan

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biography

Eni Fitria, Universitas Islam Indonesia

adalah mahasiswa Magister Ilmu Agama Islam dengan konsentrasi Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Ia mendalami ilmu pengetahuan sesuai bidang studinya dengan mengapresiasikan melalui tulisan-tulisan pendidikan. Selain itu, ia juga aktif dalam kegiatan akademik dan non akademik dengan tetap mengkorelasikan dan integrasikan ke dalam pendidikan Islam. Baginya mempelajari sebuah pengetahuan tidak hanya sekedar membaca dan memahami tetapi melalui pendalaman serta dituangkan dalam tulisan. (email: enifitiria9929@gmail.com).

How to Cite
Fitria, E. (2024). Komparasi Sistem Pendidikan Finlandia dan Singapura: Studi dalam Meningkatkan Reputasi Sistem Pendidikan di Indonesia . Jurnal Genesis Indonesia, 3(01), 34–48. https://doi.org/10.56741/jgi.v3i01.501

Plaudit

References

  1. N. Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1994.
  2. R. Novalita, “Perbandingan Pendidikan Negara Belgia Dengan Negara Indonesia,” J. Spasial, vol. 4, no. 3, pp. 75–84, 2019, doi: 10.22202/js.v4i3.2395. DOI: https://doi.org/10.22202/js.v4i3.2395
  3. H. Yoshikawa, “Effect of normovolemic anemia with HES on distribution of cardiac output in dogs (Japanese),” Japanese J. Anesthesiol., vol. 24, no. 1, pp. 12–17, 1975.
  4. V. E. Wulandari, “Bagaimana Singapura Menghasilkan Guru Berkualitas Tinggi,” 2021.
  5. D.M. Sari and Priyanto, "Profil Manajemen Jurusan Sport Management Ite (Institute Of Technical Education) College East Singapore," Journal of Sport Coaching and Physical Education, vol. 4, no. 2, pp. 104–115, 2019.
  6. E.Y. Wijaya, D.A. Sudjimat, and N. Amat, “Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan,” J. Pendidik., vol. 1, pp. 263–278, 2016.
  7. S. Judiani, “Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar melalui penguatan pelaksanaan kurikulum." Jurnal pendidikan dan kebudayaan, vol. 10, no. April, pp. 280–289, 2010. DOI: https://doi.org/10.24832/jpnk.v16i9.519
  8. F. Nur’aini, I. Ulumuddin, L. S. Sari, and S. Fujianita, “Meningkatkan Kemampuan Literasi Dasar Siswa Indonesia Berdasarkan Analisis Data PISA 2018,” Pus. Penelit. Kebijak., no. 3, pp. 1–10, 2021.
  9. Ginting Ria R., Ginting Egi V., Hasibuan R. J., and Perangin-angin L. M., “Analisis Faktor Tidak Meratanya Pendidikan Di Sdn0704 Sungai Korang,” J. Pendidik. Indones., vol. 3, no. 4, pp. 407–416, 2022. DOI: https://doi.org/10.59141/japendi.v3i04.778
  10. Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,” Bandung: Alfabeta, 2018.
  11. Nazir, “Metode Penelitian,” Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.
  12. Z. Suriono, “Analisis SWOT dalam Identifikasi Mutu Pendidikan,” ALACRITY J. Educ., vol. 1, no. 20, pp. 94–103, 2022, doi: 10.52121/alacrity.v1i3.50. DOI: https://doi.org/10.52121/alacrity.v1i3.50
  13. I. P. Suardipa, “Diversitas Sistem Pendidikan Di Finlandia Dan Relevansinya Dengan Sistem Pendidikan Di Indonesia,” Maha Widya Bhuwana, vol. 2, no. 2, pp. 68–77, 2019, [Online]. Available: http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/bhuwana/article/view/386
  14. H. Absawati, “Telaah Sistem Pendidikan di Finlandia: Penerapan Sistem Pendidikan Terbaik di Dunia Jenjang Sekolah Dasar,” Jurnal Elementary: Kajian Teori Dan Hasil Penelitian Pendidikan, vol. 3, no. 2, pp. 64–70, 2020, doi: 10.31764/elementary.v3i2.2136.
  15. N. Agustyaningrum and N. Himmi, “Best Practices Sistem Pendidikan di Finlandia sebagai Refleksi Sistem Pendidikan di Indonesia,” Edukatif J. Ilmu Pendidik., vol. 4, no. 2, pp. 2100–2109, 2022, doi: 10.31004/edukatif.v4i2.2234. DOI: https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2234
  16. W. Hatip, Ahmad dan Setiawan, “Eksplorasi Pendidikan Finlandia Sebagai Lesson Learnt Untuk Pendidikan Indonesia,” CEjou, vol. 3, no. 1, 2022, doi: 10.3327/jaesj.49.209. DOI: https://doi.org/10.55757/cejou.v3i01.83
  17. I. E. D. Putra, R. Rusdinal, A. Ananda, and N. Gistituati, “Perbandingan Kurikulum Pendidikan Indonesia dan Finlandia,” J. Educ., vol. 06, no. 01, pp. 7437–7448, 2023.
  18. R. M. Daud, “Sistem pendidikan Finlandia suatu alternatif sistem pendidikan Aceh,” Pionir: Jurnal Pendidikan, vol. 8, no. 2, 2020.
  19. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), “Education at a glance 2010: OECD indicators,” Paris: OECD, 2010.
  20. A. Maknun, L. & Royani, “Telaah Kurikulum dan Sistem Pembelajaran Sekolah Dasar di Finlandia serta Persamaan dan Perbedaannya dengan Kurikulum 2013 di Indonesia,” Pros. Semin. dan Disk. Nas. Pendidik. Dasar 2018, pp. 64–70, 2018, [Online]. Available: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/psdpd/article/view/9947
  21. P.T. Ng, “Learning From Singapore: The power of paradoxes,” Francis: Taylor, 2017.
  22. AW Syakrani, A Malik, H Hasbullah, M Budi, and MR Maulidan, “Sistem Pendidikan di Negara Singapura,” Adiba: Journal of Education, vol. 2, no. 4, pp. 517–527, 2022.
  23. Djunaidi, “Sistem Pendidikan dan Pendidikan Sejarah di Singapura Sebagai Refleksi bagi Pengembangan Kurikulum di Indonesia,” J. Pendidik. Sej., vol. 4, no. 1, pp. 70–81, 2017, doi: 10.21009/jps.041.06. DOI: https://doi.org/10.21009/JPS.041.06
  24. A. Putra, “Mengkaji dan Membandingkan Kurikulum 7 Negara (Malaysia, Singapura, Cina, Korea, Jepang, Amerika dan Finlandia),” J. Penelit. Pendidik., pp. 1–21, 2017. DOI: https://doi.org/10.31227/osf.io/vdz32
  25. M. Kosim, “Belajar dari negara tetangga; Catatan wisata ilmiah ke Singapura,” Karsa J. Soc. Islam. Cult., vol. 18, no. 2, pp. 96–113, 2010.
  26. A. D. Handoyo and Zulkarnaen, “Faktor-faktor Penyebab Pendidikan Tidak Merata di Indonesia,” Pros. Semin. Nas., vol. 1, no. 1, pp. 21–24, 2019, [Online]. Available: https://bimawa.uad.ac.id/wp-content/uploads/Paper-Seminar-Nasional-2.pdf
  27. Y. Y. Hwa, “‘Our system fits us’: comparing teacher accountability, motivation, and sociocultural context in Finland and Singapore,” Comp. Educ., vol. 58, no. 4, pp. 542–561, 2022, doi: 10.1080/03050068.2022.2102754. DOI: https://doi.org/10.1080/03050068.2022.2102754
  28. M. U. Hoesny and R. Darmayanti, “Permasalahan dan Solusi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka,” Sch. J. Pendidik. dan Kebud., vol. 11, no. 2, pp. 123–132, 2021.
  29. A. Amaliyah and A. Rahmat, “Aam Amaliyah, Azwar Rahmat Attadib: Journal of Elementary Education, Vol. 5 (1), Juni 2021,” vol. 5, no. 1, pp. 28–45, 2021. DOI: https://doi.org/10.32507/attadib.v5i1.926